![]() |
Acara yang berlangsung 20-21 Mei 2017 itu dihadiri oleh teman-teman komunitas Pendaki Indonesia (PI) yang datang dari berbagai penjuru Jawa. Tercatat ada 11 korwil yang turut hadir memeriahkan. Ada yang dari Jogja, Semarang, Boyolali, Pati, Gresik, Kebumen, Solo Raya, dan tentunya dari Magelang sendiri. Bahkan ada pula perwakilan dari PI Lampung.
Dengan persiapan yang mendadak, bersama dua kawan di Komunitas Blogger Magelang, Pendekar Tidar, Mas Lisin, dan Arif Wahyu, aku pun berangkat menuju lokasi acara sore itu. Kami berangkat sudah petang banget, sampai kuatir kalau telat. Ternyata sesampainya di lokasi camping, belum banyak tenda yang berdiri. Peserta lain juga belum pada datang.
Seperti yang aku sebutkan di atas, salah satu yang menjadi alasanku ikut yaitu, adanya sharing session tentang pemanfaatan energi listrik yang mandiri, murah, dan terbarukan, yakni sollar cell alias panel surya. Sudah lama sekali aku mendengar tentang energi alternatif tersebut. Kepengin suatu saat bisa mengimplementasikannya di rumah. Mengingat selama ini, rumahku belum pernah pasang listrik PLN. Untuk memenuhi kebutuhan akan listrik, sejauh ini masih sebatas nunut listrik tetangga. Hehe.
Belum juga sesi itu dimulai, malam itu saya sudah tumbang seusai menyantap nasi bungkus. Secara, acara juga molor dari jadwal. Entah jam berapa dimulainya malam itu. Sayup-sayup aku dengar teriakan dan gelak tawa teman-teman pendaki di luar tenda hingga pagi.
Yah, gagal deh rencana saya buat cari tahu lebih jauh tentang panel surya itu. Jadi kita sudahi sampai di sini saja tulisan ini ya. Hehe.
Nggak, becanda. Kalau gitu aku mau nyeritain lokasi yang dijadikan kopdar kemarin sajalah. Walau nggak dapat keterangan soal panel surya, aku tetap senang bisa ikut pindah tidur semalam, dan merasakan hawa sejuk, serta menikmati pemandangan sekitar lereng Gunung Merapi yang masih asri. Sejenak pikiran penat pun menyingkir.
Area hutan pinus yang berada di bibir Kali Putih ini masih termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Selain tempat ini sering digunakan buat camping, dan outbound juga menjadi salah satu tujuan wisata alam. Di beberapa spot disediakan rumah pohon dan tempat duduk dari kayu dengan beraneka bentuk yang unik. Pengunjung juga tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. Kecuali kalau mau mendirikan tenda di sana.
Bersama Om Boim a.k.a Kang Irman Ariadi dari @pi_jogja.
Kita bisa mengabadikan foto dengan latar belakang Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan deretan perbukitan menoreh yang mengelilinginya. Kalau kamu berniat ke sini usahakan pagi-pagi banget biar makin sempurna. Oh, ya gunakan kendaraan sendiri ya untuk menuju lokasi, karena nggak ada angkutan umum yang sampai sana.
Untuk jalannya sendiri sih lumayan baik, dengan jalan berplaster halus, cuma ada kerusakan di beberapa titik. Namun ingat, kalau kamu bawa mobil hati-hati. Soalnya jalannya hanya cukup untuk satu mobil saja, jadi agak repot kalau pas ada mobil dari atas.
Sayang sekali, sehabis foto-foto kami bertiga pun berkemas, dan tak sempat mengikuti sharing tentang jurnalisme warga. Sebab ada urusan masing-masing yang harus diselesaikan. Semoga lain kesempatan bisa ikutan lagi.
Gimana, teman-teman tertarik untuk main ke Jurang Jero? Jika butuh teman hubungi saja aku. :)
Menyusup di Jungle Camp, Kopdarnya Pendaki Indonesia
Reviewed by Achmad Muttohar
on
6/13/2017 12:12:00 PM
Rating:

Wee e e e e brarti saya menyampaikan materi solar panel, malah ditinggal tidur yak? Padahal saya pribadi bagi bagi doorprise spesial juga loh, lain waktu.. mari belajar beesama soal panel surya 😀😀
BalasHapusWah, iya e ini, pak. Matanya udah ndak kuat kayak lampu 5 watt. Hehe. Siap, pak.
BalasHapuskeren banget kak
BalasHapusPastinya dong. :D
Hapus