![]() |
Peserta Magang SEO Batch 2. |
Sehabis lebaran tahun lalu, kebetulan aku baru saja resign dari tempat kerjaku di Semarang.
Rencananya sih setelah resmi menyandang status sebagai pengangguran, awalnya aku
pengin membuka usaha sendiri di rumah. Kebetulan bapak berjualan es doger, jadi
punya pikiran untuk membuka cabang di tempat lain. Siapa tahu nanti bisa
berkembang dan menjadi sebuah perusahaan gede franchise es doger gitu. Hehehe, halu dikit nggak papa kan ya? Selain itu,
aku juga sedang menimbang usaha lain, yaitu berjualan susu segar, karena dulu
aku pernah punya pengalaman bekerja sebagai sales susu segar selama lebih
kurang 2 tahun.
Magang SEO di Kampus
Dosen Jualan Jogja
Belum sempat ide bisnis itu terealisasi, aku mendapat info
bahwa Kampus Dosen Jualan Jogja sedang membuka pendaftaran pelatihan jualan
online yang kebetulan muncul di linimasa facebook. Tanpa kebanyakan mikir, aku
pun langsung mendaftar. Aku tertarik karena berbagai alasan.
- Pertama, kondisi saat itu aku masih menganggur, jadi punya banyak waktu luang. Daripada terlalu lama gabut di rumah, mending cari kegiatan yang bermanfaat. Biar bisa memaksimalkan waktu dengan sebaik mungkin.
- Kedua, biaya selama belajar di Kampus Dosen Jualan kalau menurut aku sangat terjangkau. Selama 15 hari belajar di sana, para peserta cukup membayar 300 ribu rupiah saja. Bayangin, kalau di tempat lain biayanya bisa sampai jutaan rupiah loh.
- Ketiga, lokasi Kampus Dosen Jualan Jogja tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku. Buat aku Magelang-Jogja itu deket banget. Sudah kayak hubungan aku sama kamu. Hehe.
Aku berharap mudah-mudahan ilmu yang telah diajarkan di sana
bisa aku terapkan buat membuka usaha di rumah, atau setidaknya membantu para
pelaku usaha kecil menengah di daerahku supaya hasilnya dapat lebih maksimal
lagi.
Berangkat ke Kampus
Dosen Jualan Jogja
Senin, 15 Juli 2019 lalu, aku pun berangkat menuju Kampus
Dosen Jualan dengan menumpang bus jurusan Jogja sampai di Terminal Giwangan,
Yogyakarta. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menaiki bus jurusan Wonosari,
Gunungkidul dan turun di pertigaan Pos Polisi Piyungan. Dari sana ternyata
lokasinya masih cukup jauh. Untuk meneruskan perjalanan menuju lokasi, sore
itu aku memilih menggunakan ojek online. Selain mudah, pun bisa langsung sampai
tujuan. Setelah turun dari motor, tepat di depanku berdiri sebuah gedung
tingkat yang nampak sederhana dengan papan biru bertuliskan “Kampus Dosen Jualan
Jogja”. DI sanalah selama 15 hari ke depan aku bakal menimba ilmu tentang
internet marketing.
Dengan mantap aku melangkahkan kaki memasuki gedung tersebut
yang masih menyisakan beberapa orang. Salah satunya adalah Mas Akdil Umar, yang
ternyata merupakan salah satu mentor di Kampus Dosen Jualan Jogja. Setelah
bersalaman dan memperkenalkan diri Mas Akdil pun mengantar aku ke penginapan
yang tempatnya berjarak sekitar 600 meter dari Kampus Dosen Jualan, cukup jauh
jika ditempuh dengan berjalan kaki.
Suasana di Sekitar
Kampus Dosen Jualan Jogja
Kampus KDJ. |
Kampus Dosen Jualan Jogja ini letaknya berada di sebuah perkampungan
yang sangat jauh sekali dari keramaian atau pusat kota. Bahkan lokasinya pun
benar-benar berada di pinggir persawahan dan dikelilingi oleh pepohonan
rindang. Kebayang dong gimana suasananya? Sejuk, asri dan tenang.
Selain bisa menghirup udara segar, kita juga bisa merasakan
lembutnya belaian angin yang berembus mesra. Apalagi jika waktunya istirahat
tiba. Begitu keluar langsung disambut oleh pemandangan yang indah berupa perbukitan
di sekitar kampus, hijaunya tumbuhan dan pepohonan yang rindang. Kita juga bisa
menyaksikan aktifitas para petani di sawah dan anak-anak kecil yang berlarian kesana
kemari bermain layang-layang. Sungguh, penat selama mengerjakan tugas yang menguras
tenaga, waktu, dan pikiran pun bakalan menghilang.
Tinggal di Mess
Selama mengikuti Magang SEO di Kampus Dosen Jualan Jogja,
aku tinggal di penginapan yang disediakan. Biaya menginap di mess selama 15
hari ditanggung sendiri oleh peserta, yaitu sejumlah 200 ribu rupiah/orang.
Menurutku tidak terlalu mahal, meskipun tempatnya sangat sederhana, dan hanya
beralaskan tikar. Kalau suatu saat belajar di sana, kalian juga bisa kok
mencari kostan di sekitar kampus yang dikelola oleh warga. Biasanya malah sudah
sepaket sama makan.
Di kontrakan itu aku nggak sendiri, melainkan bersama
mahasiswa lain. Ada Mas Yakut, penjual obat herbal dari Sidoarjo, Mas Khuluq, penyandang
disabilitas yang punya semangat luar biasa dari Gresik, dan Fatah, seorang wibu
asal Kota Pahlawan yang masih duduk di bangku SMP. Selain kami, ada pula Mas Akdil
Umar dari Makassar, mentor di KDJ yang selalu memberikan motivasi dan nasehat
biar aku nggak males, dan terakhir Pak Sulton, juragan sapi dari Banyuwangi
yang tengah mengikuti program inkubator selama 3 bulan. Senang sekali rasanya
bisa berjumpa, berkenalan, dan menemukan teman baru dari daerah lain. Sebetulnya
selain mereka ada beberapa penghuni lagi, tapi aku lupa namanya. Maklum sudah
lama banget soalnya.
Kok cowok semua, emang nggak ada ceweknya ya? Ada dong, yang
cewek-cewek tidurnya terpisah, yaitu di lantai 2 kampus. Ada pula yang memilih untuk mencari kostan sendiri.
Transportasi di Kampus
Dosen Jualan Jogja
Jarak antara Kampus Dosen Jualan dan jalan raya lumayan
jauh. Kalau jalan kaki bisa memakan waktu 10 hingga 20 menit. Selama tinggal di
sana, aku belum menemukan angkutan umum atau moda transportasi lain. Jadinya
agak kesusahan kalau mau keluar mencari makan. Kebanyakan teman-teman yang lain memesan
makanan melalui ojek online. Beruntung ada beberapa teman yang membawa
kendaraan sendiri, jadi bisa nebeng kalau mau mencari makan saat istirahat
siang.
Proses Belajar dan
Kegiatan di Kampus Dosen Jualan Jogja
![]() |
Salah satu kegiatan di KDJ. |
Kegiatan belajar di KDJ berlangsung sangat santai. Kita
dibebaskan kalau mau sambil ngemil atau ngopi saat pelajaran sedang berlangsung. Di
sana kita nggak hanya diajarkan ilmu secara teori saja, tetapi juga praktek.
Setiap harinya para mahasiswa juga diberikan pekerjaan rumah yang harus
dikumpulkan pada waktu yang sudah ditentukan.
Hari pertama kami langsung didampingi oleh Pak Suryadin
Laoddang yang dikenal sebagai Dosen Jualan, beliau adalah pendiri sekaligus pemilik
Kampus Dosen Jualan. Pelajaran hari pertama masih sebatas pengenalan mengenai
website, dan apa itu SEO. Hari ke-2 masuk ke materi riset produk, dan kata
kunci sampai hari ke-3.
Jika teman-teman belum atau nggak punya produk nggak usah
khawatir, secara di sana kita bakal diajarkan berjualan online tanpa harus
mempunyai produk sendiri dengan mengoptimalkan berbagai macam tools. Bisa
melalui SEO, Youtube dan berbagai macam sosial media.
Di hari ke-4 kami masuk ke pelajaran menulis konten atau artikel
sampai dengan 3000 kata! Salah satu pelajaran yang paling banyak menguras tenaga
dan pikiran. Kami memang digembleng biar tahan banting katanya. "Anggap saja ini sebagai Kawah Candradimukanya teman-teman semua," kata Mas Irwanto selaku pengawas sekaligus yang selalu memberikan kami tugas-tugas di KDJ.
Bersama salah satu mentor KDJ. |
Kami nggak hanya diajarkan ilmu tentang internet marketing
saja, namun juga diajarkan agar selalu sholat tepat pada waktunya. Pokoknya begitu
adzan berkumandang kami harus menghentikan segala aktifitas di kampus dan segera
bergegas ke mushola terdekat untuk melaksanakan sholat secara berjamaah.
Waktu 15 hari cepet banget ternyata. Nggak kerasa, padahal
rasanya baru kemarin menjejakkan kaki di sana, kami sudah harus meninggalkan Kampus
Dosen Jualan Jogja saja. Berat rasanya harus berpisah dan kembali ke kota
masing-masing. Buat teman-teman semua sampai jumpa lagi di lain kesempatan ya.
Dan buat semua mentor dan tim KDJ terimakasih atas bimbingan, ilmu serta
kebaikan yang diberikan selama di sana. Lemah
teles, Gusti Allah sing mbales.
Pengalaman Ikut Magang SEO di Kampus Dosen Jualan Jogja
Reviewed by Achmad Muttohar
on
1/18/2020 08:15:00 AM
Rating:

Terima kasih Mas Muttohar atas ceritanya sunggu berkesan nih
BalasHapusSama-sama. Saya juga ucapkan terima kasih banyak. Kepengin suatu saat ke sana lagi menikmati suasana KDj lagi. Boleh kan? :)
Hapus