Ke Ambarawa tak lengkap rasanya
kalau tidak sekalian berkunjung ke tempat yang satu ini, yap Rawa Pening.
Selepas dari Museum Kereta Api Ambarawa, kami bertiga pun melanjutkan
perjalanan ke sana. Secara adminstratif Rawa pening berada di 4 kecamatan
yaitu Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, Kecamatan Bawen dan Banyu Biru.
Banyak cara dan tempat untuk bisa
menikmati indahnya Rawa Pening. Salah satunya adalah melalui Bukit Cinta. Tak
sulit kok menemukan obyek witasa ini, karena berada persis di pinggir Jalan Muncul Raya atau di Kecamatan Banyubiru.
Kata sambutan di atas pintu
gerbang bertuliskan Selamat Datang di Bukit Cinta Rawa Pening menyambut
kedatangan pengunjung. Sebelum memasuki gerbang Bukit Cinta, kita akan “dihadang”
oleh buta (baca : buto) raksasa bersenjatakan
gada di sisi kanan dan kiri gerbang. Tapi tenang itu Cuma patung kok. Hihi.
Sementara di sebelah kiri terdapat tembok bertuliskan Bukit Cinta Rawa Pening.
Setelah memasuki gerbang, kita
harus memarkirkan kendaraan dan berjalan kaki menuju pintu loket. Tiket
masuknya cukup terjangkau yaitu 8 ribu rupiah untuk hari libur dan 6 ribu rupiah pada hari biasa.
Tepat setelah pintu loket, terdapat
sebuah patung berwarna putih berbentuk gunungan pada wayang yang dilingkari
oleh sesosok naga, dan pada puncak gunungan tersebut terdapat anak kecil yang sedang memegang
lidi. Disamping patung gunungan tadi terdapat pula patung seorang nenek yang
sedang mendayung menaiki perahu kecil. Patung tadi menceritakan tentang legenda
Baru Kelinthing. Konon Rawa Pening berasal dari muntahan air yang mengalir deras dari bekas cabutan lidi seorang
anak jelmaan naga bernama Baru Kelinthing.
Di sisi sebelah kiri ada penjual
kerajinan unik dari batok kelapa. Sayang saya tidak sempat memfotonya. Maju
beberapa langkah kita akan disambut patung ular naga yang mulutnya menganga
lebar dan tubuhnya mengelilingi bukit. Dulunya patung tersebut dijadikan loket, namun kini dialihfungsikan dan pengunjung
bisa leluasa masuk kedalam patung naga itu. Saya melewatkannya dan langsung
menaiki tangga menuju bukit.
Bukit seluas 2 hektar ini dulunya
adalah tempat favorit bagi pasangan muda-mudi untuk bercinta atau pacaran,
makanya diberi nama Bukit Cinta. Begitu sampai di atas kita akan disambut oleh
pepohonan pinus yang tinggi menjulang. Di tengah bukit berdiri sebuah bangunan
berupa aula. Kursi taman disediakan sekadar untuk duduk-duduk menikmati hamparan
danau Rawa Pening dari atas bukit. Benar-benar cocok untuk memadu kasih ya. Berpayung
teduhnya pepohonan dan dibelai semilir angin yang sejuk. Cihuy banget deh. Hihihi.
Mitosnya sih, bagi setiap pasangan yang belum muhrim apabila berkunjung kesana nggak lama kemudian hubungan mereka bakal berakhir alias putus. Namun itu cuma mitos mau percaya atau nggak silakan.
Oya, jika rasa lapar melanda, kamu
nggak perlu kuatir. Di area obyek wisata Bukit Cinta ini juga tersedia warung
makan. Dijamin acara jalan-jalan kamu nggak akan terganggu dengan rasa lapar
yang mengganggu.Bagi orang tua yang mengajak putra putrinya, disediakan pula
fasilitas bermain anak. Jadi anak-anak nggak rewel lagi deh.
Kami lanjut jalan lagi mendekat ke tepi rawa. Ngomong-ngomong nih ya, Rawa Pening dalam bahasa Jawa berarti danau yang bening.
Mau mengarungi luasnya kubangan
air raksasa tersebut? Bisa banget. Siapkan dulu uang 60 ribu rupiah untuk sewa
1 perahu. Bisa dinaiki hingga 6 orang. Saya sendiri tentunya nggak mau
melewatkannya dong.
Selama 30 menit kita akan dibawa ketengah rawa dan mengelilingi danau seluas 2.670 hektar ini. Pemandangan di sekitar benar-benar menakjubkan. Karena Rawa Pening ini berada pada cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran, maka kita bisa dengan leluasa melihat gunung gunung yang mengelilinginya. Asyik banget pokoknya. Rawa Pening ini banyak sekali ditumbuhi enceng gondok yang banyak dimanfaatkan oleh warga setempat menjadi kerajinan.
Nggak terasa sudah setengah jam
saja kami mengarungi danau, membelah enceng gondok dan melihat tambak ikan ditengah Rawa Pening. Sebelum
kami meninggalkan lokasi, kami duduk-duduk dulu menikmati suasana Rawa Pening
yang tenang dan sejuk sembari menikmati es krim.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang
diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa
Tengah @VisitJawaTengah (www.twitter.com/visitjawatengah)
Bukit Cinta, Tempat Yang Asyik Untuk Menikmati Rawa Pening
Reviewed by Achmad Muttohar
on
9/10/2016 10:12:00 AM
Rating:
Aku wes lama ndak pernah ke sini..
BalasHapusDulu,tiap tahun pasti mampir, skalian mudik..
ahh mau ke situuu
Dulu pacaran di sana ya? Hihi.
HapusKalo rawa peningnya sih sering lewat, tapi belum pernah masuk juga sih apalagi sampe mainan perahu. Bukit cinta nya apalagi, keliatannya lumayan, next time deh kalo ada waktu luang aku ajak temen2 ke sini
BalasHapusOke. Berkunjung kesnan tambah asyik kalo rame rame. :)
HapusEntah kenapa kalo gue ngebaca artikel atau postingan yang berbau alam , tempat wisata , dan lain lain gue sellau bilang "VIEW".Tapi emang bener , tempat tempat tersebut bagus banget view nya buat foto foto , salah satu nya rawa pening ini.
BalasHapusYang pertama gue pikirkan "Rawa pening" adalah rawa pusing ? he he he .. soalnya kata kata "pening" nya itu loh , gue langsung tertuju ke "pusing". ha ha ha , ternyata dugaan gue salah .
Harga nya juga standar ya , apalgi kalo naik perahu , wah ! puas deh nikmatin momen momen itu .
Hehe bukanlah. Pening adalah alternatif dari bahasa Jawa, bening. Sipp.
Hapuswuih keren amat tempatnya, cocok nggk buat pacaran? #oops.
BalasHapusbtw, kalo ditempat gue sih yang cocok buat rekreasi bagi gue adalah gunung dempo, cuma jaraknya jauh dari rumah, sekitar 200 km, iya jadi jarang gue kesana.
kalo dideket rumah gue, namanya "gusuran" tempatnya cocok buat ngegalauin mantan #oops
Kayak namanya, mas "Bukit Cinta" tempat ini cocok banget buat pacaran. Hehe.
HapusWah kayaknya tempat ini enak nih buat dijadiin wisata. Tapi, karena namanya bukit cinta, lebih bagus ajak pasangan deh kalo mau kesini. :D
BalasHapusDi Jakarta gak ada bukit kayak gitu. Recommended nih tempatnya kalo lagi ke Ambarawa. :D
Btw, ada tempat lain yang bagus juga gak di Ambarawa selain di Bukit Cinta sama Museum Kereta Api? :D
Aku nggak banyak tahu sih. Beberapa yg aku tahu sih ada Benteng Wilem peninggalan Belanda. Ada juga gunung ungaran cocok buat pendaki pemula karena nggak terlalu tinggi.
HapusSejuk lihatnya ya... Kayanya pas gak begitu panas ya fotonya. Jadi aku ngebayanginnya ikutan adem hehehe...
BalasHapusDi Jember ada Teluk Love. :D
Waktu aku pas kesana emang pas tengah hari, tapi lumayan sejuk.
HapusDuh mitosnya sedikit bikin ngeri juga. Kalo belum nikah, main ke situ malah jadinya putus. Jadi biar nggak kemakan mitos mending dihalalin dulu kali ya? Haha
BalasHapusKalo hutan pinus di sana jadi ngingetin Taman Hutan Raya, hutan pinus Tangkuban Parahu, atau Gunung Manglayang di Bandung. Hutan pinusnya bertebaran dan itu bener-bener bikin sejuk. Semoga hutan-hutan itu bisa terus dijaga ya, nggak kebayang deh kalo tempat wisata bukit cinta, atau tempat wisata di Bandung, hutan pinusnya mulai gundul. Duh, panas... panas...
Kenapa kok nggak foto sama ular sih? Aku udah penasaran sama gambarnya padahal.
Haha.. Iya kalau mau cari aman emang kudu dihalalin dulu sebelum diajak jalan pasangannya.. Amin semoga hutan di Indonesia tetap terjaga kelestarannya. Hmm.. Besok datang aja deh dan lihat langsung patung naganya. Haha.
Hapusaduhh pengen banget liburan kaya gitu, nikmatin udara sekaligus keliling danau dengan pemandangannya yang bikin adem tentunya. Oh iya, harga juga terjangkau ya, apalagi yang naik perahu tadi. 6 orang lagi muatnya hehe
BalasHapusIya, pokoknya bikin nagih asyik banget. Gak mau pulang.. Hehe.
HapusDaku kira, pening yang dimaksud itu pusing tujuh keliling lho, Mas. Asli. :D
BalasHapus