![]() |
Sudut Hitam |
Selama 2 atau 3 bulan di setiap minggunya (kalau nggak salah, maklum sudah lama jadi agak lupa hehe), peserta kelas menulis Akademi Bercerita diajarkan tentang kiat-kiat menulis yang baik dan benar oleh mentor-mentor yang profesional di bidangnya. Salah satunya adalah penulis novel Menikahlah Denganku, Annisa Andri dan salah duanya adalah penulis buku Bulan Merah, Gin Teguh. Selain mereka berdua tentunya ada Mas Sholahuddin, Mas Imam, Mas Ariel, dan Mas Suryawan yang turut memberikan ilmu-ilmunya. Terima kasih berat buat mereka dan semua yang berada di balik terselenggaranya kegiatan ini. :)
Para peserta Akademi Bercerita pun berkesempatan menyambangi markas salah satu penerbit raksasa di Indonesia yang beralamat di Yogyakarta, yakni Bentang Pustaka. Kami diajak kesana buat mempresentasikan draft naskah buku yang kami buat di hadapan para editor Bentang (eh, waktu itu cuma saya sendiri yang nggak buat hehe). Walau akhirnya belum bisa membuat para editor Bentang 'jatuh cinta' dengan naskah yang teman-teman sodorkan. Namun kami tak patah semangat untuk terus mengasah skill menulis kami. Berharap banget suatu saat karya kami bisa diterbitkan di sana. Amin. :)
Serampungnya kelas menulis tersebut, kami pun diminta untuk mengumpulkan cerpen yang nantinya akan dibukukan. Jujur awalnya saya bingung mau bercerita tentang apa. Tema yang diberikan oleh Kak Annisa waktu itu adalah tentang pengorbanan. Bagi saya sendiri, tentu saja ini merupakan suatu tantangan, mengingat saya belum pernah membuat cerpen fiksi sebelumnya. Memang selain dibekali materi, kami juga pernah ditugaskan untuk membuat cerpen. Namun untuk dibuat buku saya masih merasa ragu. Sama seperti teman-teman yang lain yang merasa nggak pede dengan tulisannya.
Akan tetapi Kak Annisa selalu memotivasi kami, memberikan dorongan serta semangat kepada kami,"Seberapa pun embuhnya karya kita bisa dipatrikan". Saya jadi ingat bit Pandji Pragiwaksono,"Kunci dalam berkarya itu adalah berproses, yang penting mulai dulu aja lalu bikin yang terbaik".
Potongan-potongan cerita yang kami kumpulkan itu pun akhirnya diterbitkan awal tahun 2017 ini dalam buku berjudul Sudut Hitam dan Cerita-cerita Tentang Pengorbanan. Buku ini berisi 7 cerpen karya teman-teman Akademi Bercerita dan 1 cerpen karya Annisa Andri Rachmawan.
![]() |
Limited! |
Sudut Hitam, Buku Keroyokan Teman-teman Akademi Bercerita Magelang
Reviewed by Achmad Muttohar
on
1/27/2017 10:53:00 PM
Rating:

wah buku cerpen yang menarik.....hehe
BalasHapusbagus kak mau ikutan masuk kegiatan akademi bercerita, bisa menambah wawasan.....muehehehe
Bukunya keren mas, tetaplah berkarya dan semoga semakin sukses.
HapusDan betul apa kata kak panji, semua itu butuh proses, ya kadang awalnya kita masih bingung mau berbuat apa, tapi kalau udah jalannya semua akan lancar. Thanks
Semoga aja Akademi Bercerita hadir di kota-kota seluruh Indonesia. Sementara ini baru di 3 kota aja, Jogja, Bandung, Magelang.
HapusTerima kasih, mas. Amin. :)
Hapusselamat bro, akhirnya karya cerpen lo jadi dan diterbitkan di sebuah buku. Gue berharap semoga bukunya laris manis dan menjadi best seller nasional..
BalasHapusDuhh jadi kepengen nerbitin novel sendiri juga :)) *lirik naskahku yang tak pernah selesai*
Amin. Ayo selesaikan naskahnya, bro. Biar. Bisa bertengger manis di rak toko buku. :)
HapusSelamat ya Achmad, meski buku keroyokan tapi bagus bisa nerbitin gitu. Apalagi kalau bisa dibaca oleh semua orang. Bener sih yg penting usaha dulu, nanti hasil terbaik pasti datang.
BalasHapusSukses ya buat projectnya
Oke. Terima kasih, kak. Sukses juga buat Kak Mei. :)
HapusNek ada lagi aku diajak mas bikin buku
BalasHapusSiap, mas. Nanti tak kabari. Eh, Jogja juga ada lho, mas Akademi Bercerita Jogja.
HapusAyo COD ya mas, ditunggu. hehe
BalasHapusHaha. Siap. Ayok, kapan? :D
Hapuswahhh! bukunya mas achmad!
BalasHapusaku mau beli juga ah
Beneran nih Kaben? Wah harus pokoknya. *sok kenal *sok maksa :D
Hapusmantap mas
BalasHapusMakasih banyak, mas.
HapusWah, aku dari dulu pengen buat buku belum pernah kecapaian.. nanti mbok ajak2 mas kalo ada beginian lagi.. ��
BalasHapusSiap, pokoknya, maskris. Ditunggu bukunya.. :)
Hapus