![]() |
Udah mirip Teuku Wisnu belum? |
Namanya juga waktu ya, kalau ditunggu lamaaa banget. Tapi
kalau dijalanin cepeeet banget. Nggak kerasa, dua tahun sudah saya merantau
di Ibu Kota…
“Loh, bukannya di
Semarang ya?”
Makanya kalau belum rampung jangan main asal potong aja.
Maksudnya Ibu Kota Jawa Tengah gitu lho. Di Kota Atlas itu saya bekerja sebagai
pengantar susu. Absurd banget sebetulnya. Padahal sebelumnya saya pernah ikut
diklat tentang desain grafis. Kalau boleh jujur, saya penginnya sih bisa gunain
skill saya itu buat buka usaha sendiri. Namun apa daya kini semua sudah lupa.
Walau bagaimana pun, bagi saya sih aslinya nggak menjadi masalah kerja apapun.
Buat saya, pekerjaan itu yang penting saya kuat melakoninya, halal, dan yang
penting profit pastinya.
Sebagai karyawan yang sudah punya masa kerja di atas setahun
macam saya ini, saya dikasih kesempatan buat melangkah ke jenjang selanjutnya.
Ya, itu artinya saya sudah dianggap sebagai sales senior. Seneng sih, secara
nantinya saya bakal dapat penghasilan yang lebih lagi dibanding sebelumnya.
Tapi, mau nggak mau saya harus rela dipindah ke cabang lain.
Sedih banget rasanya kudu ninggalin Semarang, dan beribu kenangan
di dalamnya. Saya belum siap pisah sama teman-teman sekontrakan yang kadang
absurd tingkahnya. Nggak siap kalau harus jauh sama para pelanggan yang sering
ngasih tip, serta nggak ketemu lagi sama anak bakul warung makan sebelah kontrakan.
Beruntungnya saya cuma dipindah ke Bawen, jadi nggak begitu ngenes. Malah terimakasih, soalnya makin dekat kalau mau
balik ke Magelang.
Sebelum saya pindah ke cabang yang baru, saya, dan sales
senior lainnya harus lebih dulu memberikan pelatihan atau mentraining karyawan
baru, yang sekaligus bakal menggantikan tugas kami selama ini. Eit, bukan
berarti di cabang baru nanti kami lebih ringan kerjanya. Justru sebaliknya,
kami harus siap ninggalin zona nyaman, dan berkerja lebih keras lagi, ‘babat
alas’, blusukan mencari pelanggan baru lagi.
Alhamdulillah,
selama saya mentraining nggak terlalu banyak kendala yang berarti. Kebetulan
karyawan baru yang ikut saya hampir mirip dengan saya, yaitu punya selera humor
yang sama: receh! Sebut saja namanya Anwar (bukan Mawar ya). Yang beda dari
kami berdua cuma di kepribadian saja. Saya dominan introver, sementara dia
ekstrover yang lebih suka ceplas-ceplos, dan banyak omong. Sepanjang masa
training itu kami malah banyak ketawa-ketiwi nggak jelas.
Sebagai pekerja lapangan tentu ada dukanya juga sih. Misalnya, kalau pas hujan lebat, ditambah pelanggan pada libur, auto barang bawaan yang kami bawa masih banyak. Mangkat abot, bali abot! Saya lemes, eh dia masih haha-hihi. Awalnya saya
sempat skeptis, “Nih anak kalau kelak aku
tinggal bisa jalan sendiri nggak ya?” Begitu batin saya. Di luar dugaan, selepas training justru kini omsetnya melejit melebihi saya sebelumnya . Pantas saja, dia jago banget
dalam hal persuasi (lambe sales). Soalnya dulu dia pernah jadi seorang mindring di tempat asalnya,
Kebumen sana. Malahan, saya yang akhirnya jadi belajar banyak ke si Anwar ini.
Hijrah ke Bawen
Wis, pokok’e tak lakoni
sing manteb kanti iklas ati. Terhitung sejak bulan Februari lalu saya
hijrah ke Bawen. Perasaan nggak jauh beda sih sama Semarang. Cuma di sini rada
adem aja. Nggak butuh waktu lama juga buat saya beradaptasi. Di tempat baru ini
masih banyak juga orang yang suka keliru mengira kalau saya ini cewek. Kata
orang wajah saya ini imut-imut. Ditambah lagi suara saya yang lirih. Kalau kata
Wahyu Selow, “sudah biasa”. Jadi saya mah cuek aja kalau ada yang nyebut ‘mbak’.
Kalau kuping ini sudah mulai gatal, baru deh saya koreksi, “Maaf, bu, saya ini cowok tulen,” ucap saya sambil nyengir kuda.
Kejadian kayak gitu yang bikin saya kepengin punya kumis
sama jenggot. Biar nggak ada yang salah paham lagi. Tapi mau bagaimana lagi gen
saya nggak mendukung. Jadi kepengin beli krim Wak Doyok, atau Firdaus Oil gitu.
Eh, buat yang jualan mungkin ada yang mau mengendors saya? Hehehe.
Hijrah
Reviewed by Achmad Muttohar
on
4/18/2019 12:35:00 AM
Rating:

mantep ya mbak *eh*
BalasHapusEhem. Maaf, pak, saya cowok tulen. :D
Hapus